' KUNTULAN is BUDAYA of Banyuwangi '
Banyuwangi merupakan kota yang terletak di ujung timur pulau jawa,yakni dengan sebutan "The Sunrise of Java".Bukan hanya terkenal dengan sebutan tersebut,Banyuwangi juga memiliki berbagai macam kebudayaan,makanan yang menarik dan enak.Berbagai tempat wisata dan juga ciri khas.
Sebagai
kota budaya, Banyuwangi seakan tak pernah sepi dari kemeriahan pesta
rakyat dalam memperingati hari - hari besar dan bersejarah. Berbagai
macam perayaan selalu diadakan di berbagai pelosok daerah di seluruh
Kabupaten Banyuwangi. Event yang paling meriah yang mewarnai budaya
adalah ketika memperingati hari kemerdekaan RI pada bulan Agustus. Dan Yang
tak kalah pentingnya adalah event HARJABA ( Hari Jadi Banyuwangi )
yang diperingati tiap tanggal 18 Desember. Pesta rakyat yang serupa
dengan peringatan kemerdekaan tak pernah absent mewarnai perjalanan
perkembangan kabupaten Banyuwangi. Berbagai macam seni tari khas
Banyuwangi yang diperlombakan dapat kita nikmati dalam event ini,
tari - tarian itu antara lain meliputi : Tari gandrung tari
penyambutan kedatangan tamu dalam acara - acara resmi, sekaligus
sebagai lambang dari kabupaten Banyuwangi ), Tari Hadrah Kuntulan,
Jaran Goyang, Jaranan, Tari Punjari, Cengkir Gading, Kembang Peisir.
Tari
Kuntulan adalah salah satu khas tarian kesenian yang di miliki oleh
Banyuwangi. Tari Kuntulan pada tahun 1950 saat kesenian hadrah
muncul, sangat masih islami atau masih kental bernuansa keislamannya.
Musik yang di gunakan untuk mengiringinya adalah musik rebana dan
kendang. Pengiring penariya yaitu perempuan dan tembang yang di
lantunkan adalah baid-baid burdah, alat musik yang di gunakan enam
buah rebana sebagai alat musik yang utama, dan ada penambahan alat
musik yang lainnya seperti drum, beduk yang besar, beduk kecil,
kenong, kluncing, gong, dan yang lainya. Musik dan tarian mengandung
nilai-nilai yang sangat relijius.
Ketika masa penjajahan Belanda, tujuan Belanda masuknya agama islam ke Banyuwangi untuk meredam pasukan Banyuwangi yang terkenal sulit ditaklukan, Belanda berhasil merebut kekuasaan Banyuwangi dengan serangkaian aturan permainan agama yang dilakukan penguasaanya.
Tari
Kuntulan masih terus berlanjut sampai saat ini, namun tari Kuntulan
hanya saja jarang di tampilkan, pada acara-acara tertentu saja.




0 komentar:
Posting Komentar